Bahan Galvalume atau Zincalume adalah Lapisan Galvanis Campuran Seng dan Aluminium
Penggunaan seng (zinc) untuk kebutuhan bahan atap dan dinding, nampaknya sudah cukup membudaya di masyarakat. Seiring dengan kemajuan di bidang teknologi, material ini terus mengalami inovasi dan peningkatan, baik dari segi kualitas maupun estetikanya.
Dengan cara mencampur antara material seng dan aliminium, baik dengan warna, akan diperoleh material yang berdaya tahan tinggi dan semakin artistik dalam penampilannya.
Aplikasi campuran kedua material tersebut, kini banyak digunakan pada produk galvalume metal coated steel, yaitu lembaran baja yang dilapisi lembaran baja yang dilapisi campuran seng, aluminium dan silicon, dengan komposisi : 43,5 persen zainc, 55 persen aluminium dan
1,5 persen silicon. Berdasarkan pengalaman penggunaan di lapangan, campuran material pelapis tersebut, ternyata memberikan hasil yang lebih baik dan memiliki ketahanan terhadap korosi atmosferik 2-6 kali lebih andal, dibandingkan dengan baja lapis seng biasa galvanis, yang tingkat ketahannya sangat tergantung pada kondisi lingkungannya.
Dari hasil pengujian di udara terbuka, yang dilakukan mulai dari daerah hunian typical hingga daerah tepi pantai dengan tingkat kelembaban yang tinggi, pelapis galvalume selain mampu memberikan ketahanan dan perlindungan galvanis yang optimum, juga dapat menampilkan kombinasi dari ketahanan lapisan aluminium dan sacrifical protection dari seng.
Galvalume, juga mampu memberikan perlindungan galvanis pada bagian tepi baja dasarnya. Perlindungan ini terjadi, seperti mekanisme serupa pada pelapisan baja galvanis biasa. Hal ini pernah dilakukan uji coba, yakni dengan cara menghilangkan logam lapis lindung pada permukaan baja lapis Zincalume dan galvanis. Sehingga, nampak permukaan baja dasarnya, dengan berbagai ukuran lebar : 0.40 mm, 0.60 mm, 1.0 mm, 2.0 mm dan 4.0 mm. dari hasil uji coba pada lingkungan atmosferik, maka perbedaan daya proteksi pada material tersebut, hampir tidak ada.
Hal ini menunjukkan bahwa Zinculame memiliki sifat proteksi panas yang lebih baik, khususnya sebagai bahan atap. Dalam penggunaannya, baja lapis Zincalume ini diklasifikasikan berdasarkan berat minimum pelapisan. Terdapat beberapa kelas, antara lain : Zincalume AZ 150 dan AZ 200. Zincalume AZ 150, merupakan baja lapis Zincalume yang memiliki daya tahan dan aplikasi pengunaan yang berbeda. Penanganan dalam penggunaan Karakteristik baja lapis Zincalume, yang berhubungan dengan barang jadi atau material lainnya, hampir serupa dengan baja lapis seng (galvanis). Produk-produk timah yang dapat merangsang timbulnya karat, seperti : paku berkepala timah atau flashing timah, sebaiknya tidak dipergunakan untuk aplikasi material tersebut, kecuali, dilapisi dengan bitumen atau cat yang berkualitas. Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada permukaan material ini, diperlukan penanganan secara benar, mulai dari penyimpanan hingga penggunaan di lapangan. Pada saat penyimpanan, dianjurkan material ini tidak menempel secara langsung pada tanah atau lantai. Namun, harus diberikan jarak antara keduanya. Selain itu, dalam penyimpanannya ini perlu juga diupayakan, untuk mencegah terperangkapnya air ataupun terjadinua kondensasi antar permukaan lembaran.
Apabila terjadi lembaran yang basah harus segera dipisahkan, langsung dilap dan dipindahkan pada suatu tempat dengan sirkulasi udara yang cukup. Kontak langsung antara bagian permukaan baja lapis Zincalume dengan material lain, yang terbuat dari bahan dasar besi atau tembaga juga perlu dicegah, khususnya pada kondisi udara yang lembab. Hal ini untuk menghindarkan terjadinya gesekan yang menyebabkan korosi pada permukaan lembaran panel tersebut. Baja lapis Zincalume ini, sebenarnya memiliki sifat
pencegahan noda yang cukup bagus. Karena, dilapisi dengan resin yang mampu menvegah timbulnya noda, akibat tangan berkeringat, udara yang lembab maupun bekas injakan kaki selama pemasangan.
Baja lapis Zinculame, diproduksi melalui proses pencelupan panas yang dilakukan secara kontinyu. Bahan baku utama yang berupa lebaran baja dalam gulungan, diurai dan dipadukan dalam suatu peralatan welding. Melalui entry accumulator, lembaran baja tersebut masuk ke dalam tungku pembakaran dan keluar menuju tempat pelapisan (coating pot). Selanjutnya, dilakukan proses pendinginan awal melalui leg cooler dan masuk menuju proses pendinginan selanjutnya, yakni pada horizontal cooler. Proses pendinginan ini, masih dilanjutkan lagi pada water quench, yaitu pendinginan dengan menggunakan air. Setelah dilakukan pendinginan, material tersebut masuk ke proses skin-pass mill untuk perlakuan permukaan.
Selanjutnya, berturut-turut mengalami proses perlakuan pada tension leveller, chemical treatment, organic passivation dan keluar menjadi baja lapis Zincalume. Sebagai proses finishing, lembaran bahan tersebut dikemas dalam bentuk gulungan (coil) dan siap
digunakan untuk pembuatan berbagai produk. Dengan proses pencelupan panas tersebut, selain memiliki spangle yang menarik pada permukaannya, baja lapis Zincalume juga lebih mudah dibentuk, dilas dan dicat. Sehingga, dalam aplikasi penggunaannya, material ini cocok dipakai untuk bahan atap, dinding, talang, pagar, rangka rumah, knalpot kendaraan, saluran asap atau udara dan aplikasi lainnya, yang memerlukan daya tahan yang tinggi. Selain itu, dalam penggunaanya, material ini juga mampu memantulkan sebagian besar panas dan sinar matahari. Sehingga, sangat efektif dipergunakan sebagai pelindung panas (thermal). Dari hasil pengujian dari beberapa bahan, terhadap penyebaran atau transmisi panas di bawah atap, baja, lapis Zincalume menunjukkan angka sebesar 65 h/watt/m2, galvanis 120 h/watt/m2 dan asbestos cement 150 h/watt/m2.
Namun apabila diperlukan, dalam penggunaannya dapat dilakukan pengecatan. Sebelum dilakukan pengecatan atau pelapisan denga bitumen, permukaan harus dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu. Debu atau kotoran yang menempel pada permukaan
dapat dibersihkan dengan air, endapan minyak dapat dilap dengan tiner, sedangkan apabila terjadi karat harus dibersihkan dengan kawat halus. Dalam penggunaannya sebagai atap atau talang air, untuk memperoleh sambungan yang rapat, dapat dipergunakan sealant karet silicon yang netral (neutral curring silicon), rubber sealant yang bebas amino maupun asam asetat. Untuk keperluan tersebut, juga dapat dipergunakan alat pengunci mekanis. Apabila diperlukan pengelasan, dapat dilakukan dengan las
titik, menggunakan mesin pengatur seperti yang harus dipergunakan untuk pengelasan pada baja lapis galvanis. Untuk menjaga permukaan atap agar tetap baik dalam penggunaannya, pada saat pemasangan harus dihindari lalu lintas yang berlebihan di atas panel, khususnya untuk jenis panel bergelombang atau yang sudah dibentuk. Selain itu, untuk mencegah terjadinya kerusakan pada
panel, tidak dianjurkan menarik lembaran baja lapis Zincalume di atas satu dengan yang lainnya, atau pada saat pelaksanaan pemasangan. Sisa-sisa material yang terdapat pada permukaan panel, setiap akhir pemasangan juga harus selalu dibersihkan. Karena, hal
tersebut menyebabkan rusaknya lapisan Zincalume dan akan mempercepat korosi. Apabila penanganan-penangan tersebut dilakukan
secara benar, maka penggunaan bahan baja lapis galvalume ini, akan memberikan keuntungan secara maksimal. Selain memiliki perlindungan ketahanan terhadap cuaca dan korosi yang lebih baik, penggunaannya juga lebih awet dan mampu menghadirkan kenyamanan serta keindahan pada bangunan yang menggunakannya.